Jun 2010

Ke Celukanbawang – Singaraja

Pagi ini saya bangun lebih pagi dari biasanya. Jam 04:20 WITA, alarm di handphone berdering kencang. Mata masih terasa sulit dibuka. Bergegas mandi, badan terasa segar diguyur air di pagi sebelum subuh. Sambil nunggu waktu shalat Subuh, saya buat kopi sekalian untuk bekal di perjalanan.

Hari ini saya ambil cuti, karena saya akan menghadiri acara akad nikah salah seorang sahabat saya dari Bondowoso, di Celukanbawang – Singaraja. Calon istrinya berasal dari Celukanbawang. Celukanbawang bukanlah nama dan daerah yang asing buat saya. Daerah pelabuhan yang tentunya dengan tipikal cuaca panas. Rentang tahun 2001 – 2003 saya beberapa kali tugas kerja kesana. Kadang hanya 1 – 2 hari, tapi beberapa kali sampai 1 minggu. Pada tahun-tahun tersebut tidak satu pun siaran TV nasional yang bisa ditonton di sana. Bahkan layanan operator selular juga tidak sampai kesana… Saya masih ingat, “mantan” saya selalu uring-uringan kalau saya mendapat tugas ke Celukanbawang. Karena pasti tidak ada ada kangen-kangenan lewat HP untuk beberapa hari karena tidak ada sinyal ! hehehe….

Setelah shalat Subuh, tepat jam 05:30, sesuai dengan janji, seorang sahabat saya lainnya menjemput saya untuk berangkat. Iseng nge-cek perbekalan, weh… perbekalan cukup untuk sampai ke Jawa. Padahal ke Celukanbawang hanya butuh waktu 2,5 – 3 jam perjalanan….
Untuk berangkatnya, rencananya kami akan mengambil rute Denpasar – Pupuan – Seririt – Celukanbawang. Jujur saya agak lupa arahnya. Tapi sahabat saya ini sudah siap dengan GPS-nya. Bahkan dia sudah set GPS dengan rute kami tadi. Estimasi waktu tempuh menurut GPS, 2,5 jam. Otomatis, sejak mobil bergerak dari tempat tinggal saya, suara lembut “mbak GPS” memandu arah kami. Saya sebut “mbak GPS”, karena suara yang keluar dari GPS adalah suara perempuan…

Sampai di gerbang Pelabuhan Celukanbawang sekitar jam 08:10. “Mbak GPS” sudah tidak terdengar lagi suaranya sejak 1 jam yang lalu. Battery-nya habis ! Bingung harus kemana karena masih terlalu pagi, saya ajak teman saya ke pelabuhan. Tempat acara juga tidak terlalu jauh dari pelabuhan. Sama seperti beberapa tahun yang lalu saat terakhir saya kesini, pelabuhan ini sepi. Hanya ada 1 kapal bermuatan kayu yang sedang bongkar muatan. Kami parkir di salah satu sudut pelabuhan untuk istirahat sekaligus membuka perbekalan. Pagi yang cerah, dinikmati dengan kopi hangat, roti dan tak lupa asap rokok putih…. What a wonderful life !
Tak lama menikmati suasana, sahabat yang akan nikah telpon, meminta kami untuk bergabung dengan dia untuk datang ke tempat acara sebagai keluarga. Tawaran yang tak dapat ditolak. Kami langsung meluncur ke TKP….

Acara dimulai jam 10:00. Selesai sekitar jam 11:00. Selamat menempuh hidup baru, sahabat… Welcome to the jungle ! hehehe…
Banyak ketemu dengan teman-teman lama yang bermukim di sana. Menawarkan kami untuk singgah ke rumah mereka. Walaupun cuma sebentar, kami singgahi satu per satu rumah mereka. Alhamdulillah… setelah sekian lama, akhirnya bisa bertemu lagi dengan kawan-kawan lama dalam keadaan sehat. Tak lupa, sekalian numpang charge si mbak GPS, supaya bisa memandu kami lagi dengan suara merdunya nanti….

Setelah selesai shalat Dhuhur, kami pulang. Kali ini rencananya kami akan ambil rute Celukanbawang – Seririt – Lovina – Singaraja – Bedugul – Denpasar. Tak lupa set si GPS. Cuma ada yang agak “aneh”, karena GPS tidak “mengenal” Lovina. Perjalanan kami diarahkan lewat Pupuan. Tapi mungkin juga diarahkan melalui Banyuatis. Praktis, sejak di Seririt, setiap ada jalan ke kanan kami selalu diarahkan untuk belok kanan. Padahal arah Singaraja lurus terus. Akhirnya kami menggunakan GPS manual alias tanya ke orang-orang di pinggir jalan, arah ke Singaraja.

Sempat mampir sebentar di Bedugul, menikmati panorama danau. Sambil makan bakso ala kadarnya dengan rasa tepung ! Gerimis membuat kami bergegas kembali ke kendaraan dan beranjak pulang. Alhamdulillah, perjalanan lancar sampai Denpasar. Badan terasa lelah karena kurang tidur. But it was so exciting. Thanks God for a lovely day and taking care of me…